Kamis, 29 Januari 2015

Tanaman Tandolota



Kami, Ridson Family, berdomisili di Kab. Konawe, salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara. Di daerah kami ada beberapa tumbuhan lokal yang mungkin akan jarang ditemui di luar daerah ini. Setidaknya ada 16 jenis plasma nutfah lokal Sulawesi Tenggara diantaranya tandolota, balongga, ubi kayu pulut Kabaena, gambas lokal, kotiwu, kopi gandu (okra), taki daso, palola (terong lokal), tapetua, taopuho, talas lokal, paria lokal, konduru, lengkuas, kunyit dan jahe lokal. 
Kali ini karena kecintaan terhadap produk lokal, kita akan membahas salah satu jenis sayuran lokal sulawesi tenggara yang tumbuh di pekarangan rumah. Yang merupakan salah satu sayuran terfavorit kami, saya khususnya (Author), ^_^.

Tandolota
 
Sampai saat ini kami belum mendapatkan referensi tentang apa nama sayur ini dalam bahasa Indonesia ataupun nama latinnya. Mama sekalipun yang notabene berkecimpung di dunia pertanian masih belum mengetahuinya. Tidak banyak buku atau media sharing internet yang membahas tentang ini. Kalaupun ada kami belum menemukannya, berharap suatu saat nanti ada seseorang yang mungkin juga mengenal tanaman ini yang bisa memberi sedikit pencerahan  ^_^ . Apa yang akan saya tuliskan saat ini adalah apa yang kami (Ridsonfamily) ketahui berdasarkan pengalaman berkenalan dengan tanaman Tandolota.

Jenis-jenis Tandolota

Sayur ini adalah sejenis tumbuhan merambat dan sedikit berlendir. Sejauh ini yang kami ketahui ada dua jenis tandolota yang dapat dikonsumsi, tandolota hijau dan tandolota ungu. Perbedaan yang signifikan hanya terletak pada warna dan ukurannya saja. Mari bandingkan! 

Tandolota hijau yang tentu berwarna hijau, memiliki lebar daun dan diameter batang yang lebih kecil. Sedangkan Tandolota Ungu berwarna ungu tua, terlihat lebih jumbo, lebar daun selebar telapak tangan orang dewasa dan terkadang ditemui lebih besar.
Selain dua perbedaan itu, persamaannya adalah keduanya sama-sama lezat untuk menjadi menu keseharian, hohohho. Menurut lidah saya, tandolota ungu memilik rasa yang sedikit khas, seperti ada rasa kecut setelah digigit. Makanya saya lebih doyan sama si hijau. Kebalikan dengan Papa yang lebih doyan sama si ungu, karena ukurannya yang katanya menggugah selera ^_^.

Cara Memasak Tandolota
Cara mengolah tandolota sebagai pauk sangatlah mudah. Menurut resep turun temurun dari penduduk lokal berikut adalah cara membuatnya.

Masak air secukupnya dengan irisan bawang putih dan bawang merah sesuai selera. Tambahkan serai yang telah di memar, garam, dan penyedap masakan. Setelah mendidih, masukkan daun tandolota (hijau/ungu/mix) selama 5 menit. Dapat juga ditambahkan sayuran lain seperti Kopi Gandu (Okra), terung, Palola (Terung Lokal), atau  Kotiwu (Polula) sebaiknya dimasukkan terlebih dahulu sebelum Tandolota. Setelah itu, tuang dalam wadah segera setelah api dimatikan. Sayur segar siap disantap. Sangat mudah bukan!
 
Manfaat Tandolota
Selain dapat menyembuhkan kelaparan, sayur tandolota ini dikabarkan dapat menjadi anti oksidan dan pencegah kangker jika dikonsumsi secara terus menerus. Manfaat yang paling bisa dirasakan adalah memperlancar pencernaan, kandungan serat yang dikandung dari sayuran ini sangat baik bagi yang mengalami susah buang air besar (BAB). Yang ini sudah saya buktikan sendiri ^_^. Salah satu yang terpenting adalah sayur ini adalah sayur tanpa penggunaan bahan kimia (Pestisida). Pertumbuhannya sangat baik, tidak terjamah hama ulat, walang, belalang dkk, walaupun tanpa penyemprotan. Jadi sangat aman bagi tubuh. (Serasa menjadi model iklan Tandolota, hehehe)

Menanam Tandolota
Nah sudah tahu kan apa saja manfaat Tandolota. Selanjutnya untuk memperoleh Tandolota, pembaca yang berminat bisa dengan mudah menemukannya di pasar-pasar tradisional di Sulawesi Tenggara, utamanya di Kab. Konawe. Sayur ini dijual dengan harga cukup murah, cukup mengocek Rp 2000,- per ikat atau kalau doyan tawar menawar bisa dapat Rp 5000,- untuk 3 ikat. Murah banget kan.
Jika Anda hobi menanam,  memiliki tanaman Tandolota di pekarangan rumah sangatlah tepat. Tanaman ini tidak memerlukan lahan luas, cukup polibek ukuran besar atau langsung tanam ditanah dan sebuah tiang rambatan, maka Anda dapat menikmati sayur ini kapanpun Anda mau. Perkembangbiakannya bisa melalui biji atau tunas batang.

Pertumbuhannya sangat cepat, dalam dua hari tunas baru sudah siap panen. Daunnya juga tidak pernah terlalu tua untuk tidak dapat dikonsumsi. Jadi selalu ready consuming. Karena sifat pertumbuhan yang sangat cepat inilah sehingga saya dan papa pernah memikirkan rencana masa depan. Suatu saat nanti kalau tanaman Tandolota telah terkenal dan di minati banyak orang hingga di luar sulawesi tenggara, kami akan membaut restoran siap saji dengan menu-menu tradisional. Dengan menu utama adalah sayur Tandolota. Desain interiornya karena mengadopsi asas back to nature jadi akan ada gasebo-gasebo dan sisi pagar bagian dalam restoran akan ada kebun kecil yang ditanami Tandolota dan berbagai macam sayuran lokal lainnya. Setiap pemesan bisa metik sendiri sayur apa yang akan dimasak oleh sang koki. Jadi memang benar-benar masakan sayur alami. Yah, tapi semuanya masih diangan-angan, belum mampu direalisasikan. Tertarik? Silahkan tanam modal! Hehhehe.

Demikianlah pembahasan seputar Sayur Tandolota, tanaman lokal Sulawesi Tenggara. Di kesempatan lain, kami akan membahas varietas lokal lainnya.  Semoga Bermanfaat!

Jumat, 09 Januari 2015

Dimana cerita kami bermula



Yups pagi ini saya putusan untuk menulis kisah pertama kami karena ketersedian waktu dan mood yang baik. Seperti yang sudah saya bagikan sebelumnya tentang hobi papa memelihara binatang. Kali ini kita awali tentang cerita dari dunia unggas. Papa setidaknya punya 50 ekor ayam dan 2 ekor angsa. Dari semua cerita papa akhirnya saya tahu kalau ternyata hewan itu mempunyai sifat dan karakter masing-masing. Yang mungkin orang lain tidak bisa menyadarinya tanpa memperhatikan, berinteraksi, hingga berbicara secara intens dalam waktu yang cukup lama. Berikut ini adalah deskripsi dari ayam-ayam berkarakter dari kandang ayam papa yang tergabung dalam Komunitas Ayam Ketawa. Mengapa komunitas ayam ketawa? Karena hampir semua dari mereka merupakan keturunan dari jenis ayam yang bisa ketawa. Laughing Chicken.  Check it out!

  1. Pejantan tangguh

Ayam kelahiran pinrang (sulawesi selatan) kurang lebih 1.5 tahun yang lalu merupakan pendatang baru di komunitas ayam. Karakternya yaitu mudah menaklukkan para gadis-gadis ayam yang ada di sekitarnya. Dibuktikan dengan banyaknya generasi muda yang memiliki gen dari si pejantan tangguh ini. 

  1. Si Pesolek

Dia muda, dia gagah, dia pemberani, itulah dia si pesolek. Usianya belum setahun tapi dialah penguasa di komunitas ini. Sayangnya, si pesolek tidak begitu romantis terhadap lawan jenisnya. Ayam ini tidak tahu cara merayu yang baik untuk mendekati gadis-gadis ayam. 

  1. Sang Perayu

Dia baru saja meninggalkan masa remajanya, ayam ini turunan pertama dari si pesolek tadi. Sehingga secara fisik mereka terlihat mirip. Yang membedakan dengan ayahnya adalah dia lebih mengerti bagaimana memperlakukan betina dengan baik. Dia terlihat sangat terkenal dan menjadi idola diantara para betina muda, karena sifatnya  yang mudah akrab dan penyayang. Wah, sosok idola ayam banget nih.

  1. Pemuda Cool

Body dan bobotnya merupakan yang terbesar diantara pejantan di komunitas ini. Penampilannya tenang, kelihatan penyabar, tapi sedikit cuek dengan betina muda.  Makanya dia dinamakan Pemuda Cool. Walaupun si cool ini seusia dengan si perayu, namun hasil pengamatan papa sampai saat ini Pemuda Cool belum mempunyai pacar. Ada yang berminat?

  1. Remaja Gaul

Wow dari namanya saja pasti dia ayam yang pandai bergaul. Sikapnya ceria, didukung dengan warna bulu yang cerah, dia adalah turunan pertama yang dihasilkan oleh Pejantan Tangguh setelah bergabung di komunitas ini. 

  1. Gadis-gadis Remaja Energik
Mereka adalah gadis-gadis yang akan menjadi agen penerus keturunan dari ayam-ayam jantan di atas. Mereka betina yang manis, dari keluarga baik-baik

Sekian dulu dari perkenalan kita dengan ayam-ayam di komunitas ayam ketawa milik keluarga Ridson. Masih banyak lagi karakter-karakter yang unik dari mereka, seperti si Tumor yang manja, Anak kecil yang banyak akal. Don’t miss it.

Here we are...



Selamat datang di blog kami (Ridson Family). Mari sedikit membahas tentang siapa saja dan apa saja yang akan muncul dalam blog ini. Keluarga kecil kami -mungkin tepatnya keluarga medium, karena beranggotakan 6 org, not too big not too small- sepakat untuk berbagi cerita melalui media sosial, tepatnya di  blogger.com ini. Berawal saat kami merasa ingin membagikan hal-hal menarik di sekeliling kami. Dengan hal-hal yang kami senangi diluar profesi kami. Misalnya saja, Papa yang adalah seorang sarjana ekonomi kini berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang gemar memelihara berbagai jenis hewan seperti: Ayam, Angsa, Ikan hias, Ikan lele, Kelinci, Marmut, Burung, hingga Kenji si Dog. Tidak hanya sekedar mempunyai hewan peliharaan, tapi setiap hewan itu merupakan teman yang mengisi hari-hari kami dan kami terutama Papa mengenal mereka dengan sangat akrab serta memahami karakter mereka satu per satu  –terkadang kami anak-anak papa merasa iri dengan dosis perhatian yang bisa dibilang hampir berlebihan -.

Lain lagi dengan mama yang merupakan sarjana pertanian, secara tidak mengagetkan mama tentu saja mencintai dunia pertanaman. Sejak kami kecil mama dan didukung papa sangat menekuni dunia tanam menanam. Sudah banyak jenis tanaman yang dikembangkan di sekeliling rumah, dari yang lagi trend saat ini hingga yang merupakan peninggalan jenis tanaman yang pernah trend pada masanya. 

Sedangkan admin saat ini diemban oleh anak tertua yang tidak kemudian terlihat paling tua –menghibur diri-. Anak sulung ini telah menyelesaikan pendidikan strata 1 di program studi pendidikan matematika. Saat ini masih menduduki peran di dunia pendidikan sebagai tenaga pengajar muda di salah satu universitas swasta di kota kami ini. Karena  paling memiliki pengalaman di dunia blog diantara keluarga Ridson yang lain maka secara inisiatif sendiri memberikan diri untuk menjadi  Admin dan Author pertama untuk akun Ridson’s Family. Salam kenal.

Anak kedua dari keluarga Ridson adalah seorang mahasiswa Akademi Kebidanan. Ini adalah tahun terakhirnya sebelum menggandeng gelar Am.Keb dibelakang namanya –semoga-. Dia ... harus ku kataakan apa tentang adik satu ini? Haruskah jujur atau sedikit jujur. Hahahah
Dia anak yang baik, rajin dan bertanggung jawab untuk masalah kesehatan di rumah kami. Karena papa memiliki riwayat penyakit Diabetes maka dialah yang menjadi perawat pribadi papa. Yang mengurus segala keperluan papa, dari obat, penanggulangan terhadap kenaikan gula, pemeriksaan kadar gula dalam tubuh, hingga agen kontrol terhadap apa saja yang harus, tidak harus, dan tidak boleh dikonsumsi oleh papa.

Anak ketiga dalam keluarga Ridson anak seorang anak aktif yang sedang menikmati saat-saat terakhirnya di bangku pendidikan wajib 12 tahun. Dalam semester  terakhirnya di sekolah menengah atas ini, dia disibukkan dengan aktifitas persiapan ujian nasional dan harus menentukan ke arah mana kakinya harus melangkah setelah dinyatakan lulus SMA. Menentukan jurusan pendidikan tinggi ternyata tidak menjadi  lebih mudah setelah kakak-kakaknya mengeliminasi dua jurusan dari sekian banyak jurusan yang bisa menjadi opsi baginya. “Tidak perlu mengikuti jejak kakak-kakakmu, carilah jurusan lain yang kamu senangi”  nasihat orang tua. Jadilah saat ini pilihannya menjurus ke hobi menyanyi-nya. Setelah akrab dengan dunia tarik suara, memutuskan untuk kuliah di jurusan seni mungkin pillihan yang sesuai. Kita tunggu saja hasil akhirnya bagaimana.

The last, si bungsu and the one and only son in Ridson Family is a boy from junior high school. Yah, si bungsu ini entah bagaimana dan harus bagaimana hingga dia memiliki ciri yang sangat berciri khas. Selain karena dia satu-satunya anak cowok di rumah kami, dia juga yang paling tinggi di antara saudara lainnya dan yang paling .... . sudahlah tak perlu aku lanjutkan. Intinya dia susah di bangunkan, memiliki reputasi terburuk dalam perawatan kamar –walaupun girls’ room tak bersih-bersih banget- , dan terlihat paling cuek dirumah ini. Seorang penggila game akut ini walaupun kesannya cuek dan agak berantakan, sebenarnya memiliki sisi yang menarik untuk diungkap. Terkadang dia memiliki pemikiran yang sangat kritis terhadap suatu masalah. Mungkin sekali-kali dia harus menjadi salah satu author dalam blog ini.

Yah, demikianlah sedikit perkenalan dari kami. Kunjungi trus blog ini untuk kisah-kisah kami selanjutnya.  See a...